Mengamati Dunia di Sekitar Kita :

Mengamati Dunia di Sekitar Kita :

A. Manusia dan Lingkungannya
Perilaku dimulai dari pengamatan sebagai pintu pertama menuju dunia luar. Setiap manusia terkunci dalam kapsul fisik alam tubuhnya. Manusia mencoba mengetahui lingkungan sekitar, berikut apa yang ada di lingkungan tersebut. Melalui jalan ini diperoleh informasi berdasarkan hasil interaksi. Sebagai contoh, kita tahu bagaimana caranya menangani gelas karena gelas mudah pecah. Begitu pula dengan wacana penelitian menentukan menentukan cara menangani. Dalam hal ini, proses pengamatan menjadi penting.

B. Panca Indra
Melalui indra, tanda” di luar sampai kepada kita, tanda” ini disebut stimulasi yang bermacam sifatnya. Shari penuh indra kita dibebani oleh stimulus”, cahaya, suara rangsangan tekan, dan sterusnya. Sebnarnya, apa stimulus” itu? Bagaimana stimulus itu diterima dan ditindk lanjuti? Dengan cara bagaimana stimulud” dihadapi? Untuk menjawab pertanyaan ini diperlukan bidang studi fisiologi.

Panca indra dimiliki oleh setiap manusia, yaitu
1. indra penglihatan : mata,
2. indra pendengaran : telinga,
3. indra perabaan : kulit,
4. indra penciuman/pengecapan : hidung/mulut, dan
5. indra keseimbangan : perangkat otak.
Melalui kelima indra tersebut, informasi dari dunia luar dapat diterima. Terutama, dalam pergaulan sehari-hari digunakan indra pendengaran dan penglihatan. Dalam budaya kita, indra penciuman dan indra perabaan masih bersifast tabu.

Contoh:
Denga dipandu orang lain, kita membuat perjalanan /berjalan kaki di hutan. Kita akan merasakan bau hutan, mraba dun, dahan, rumput, dan menghayati semua itu sperti apa adanya. Kita tidak dianjurkan memberi nama karena dengan nama, semua penghayatan bukan lagi yang sebenarnya.Karena pada umumnya, indra satu hanya menerima rangsangan tertentu.

C. Sistem Saraf
Melalui panca indra, stimulus’ sampaikepada kita dan akan diteruskan pada susunan saraf pusat yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakanb. Susunan saraf perifer merupakan penghubung antara indra dan otak pusat (sentral) di pihak satu dan antara otot, kelenjar dengan otot, serta kelenjar dengan otak di pihak lain. Perangkat ini bertanggung jawab terhadap berlangsungnya aktivitas. Pada dasrnya, jalan yang dilalui stimulus sama. Stimulus diterima oleh indra yang bersangkutan, melalui susunan sarafperifer untuk diteruskan ke otak pusat. Di sini, informasi diolah dan jika perlu dipilih reaksi yang sesuai untuk diteruskan melalui otot dan kelenjar.

Contoh:
Kita sedang berjalan santai di gedung, tiba-tiba tampak nyala api. Kita perkirakan terjadi kebakaran, lalu berteriak: api..!!! Sebagai reaksi, kitas berlari menuju pipa air. Gerakan ini merupakan gerakan fisiologis. Berdasrkan pengamatan, hampir seluruh tubuh kita bekerja.

D. Persepsi
Persepsi adalah pengambilan kesimpulan melalui proses stimulasi.

Ada 3 hal yang perlu kita bicarakan, yaitu
a. tidak lengkapnya indra,
b. bagaiman stimulasi diolah dan diteruskan sebagai suatu kesatuan utuh yang berguna,
c. unsur yang ada pada diri setiap manusiayang memepengaruhi proses persepsi.

E. Persepsi Terhadap Orang Lain
Di ligkungan kita ada orang lain yang memberikan isyarat yang harus dikerjakan untuk mendapat gambaran darinya. Pekerjaan ini adalah proses aktif. Bagaimana kiti mendapatkan gambaran orang lain? Kesan pertama sering diberi nilai tertentu. Berdasrkan pengalaman, kesan pertama kerap menetukan gambaran selanjutnya yang dibentuk kemudian. Kesan pertama merupakan titik acuan dan dicoba mengelompokan informasi selanjutnya di sekitarnya. Proses kedua , apa yang ada pada persepsi orng lain disebut efek halo, yaitu seseorang memberikan kasan bagus untuk hal-hal tertentu, pada umumnya akan dinilai berlebihan. Misalnya, kita mengatakan seseorang baik, kita juga kita akan menilai menilai ia pandai, jujur, dan terampil lebih dari yang sesungguhnya. Sangat mungkin karena berdasarkan pemikiran, bahwa pada umumnya manusia diciptakan konsisten.